Karakteristik bahan bakar bensin- Setelah pada artikel sebelumnya kita telah membahas berbagai macam jenis hasil olahan minyak bumi, kali ini pembahasan kita akan lebih konsentrasi ke fraksi bensin. Tentunya sobat sekalian sudah pada tahu kan apa yang dimaksud dengan bensin, tapi tentunya agar lebih paham sebaiknya kita mengetahui apa saja karakteristik yang dimiliki fraksi tersebut. Oke, kita langsung saja ke topik pembahasan kita.
Tentang Bahan Bakar Bensin (Gasoline)
Bensin adalah salah satu produk hasil pengolahan minyak bumi dan merupakan zat cair yang memeiliki kemampuan untuk menguap pada suhu yang rendah, komponen utama yang terkandung di dalam bensin yaitu oktana dan n-heptana, molekul-molekul yang terdapat pada bensin memiliki kecenderungan untuk lepas dari permukaan bila dibandingkan dengan zat cair yang lain, makin tinggi temperatur yang terdapat pada lingkungan sekitar bensin maka semakin tinggi pula proses pelepasan molekul-molekul dari permukaan.
Bensin dihasilkan dari unit pengolahan minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat, selanjutnya fraksi tersebut akan akan di konversi untuk memecahkan fraksi-fraksi berat pada proses hydrocracking misalnya fraksi kerosen (minyak tanah) setelah dikonversi akan menghasilkan fraksi bensin. Umumnya bensin sering juga disebut sebagai gasoline atau petrol yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan fraksi ini dapat dibedakan dalam berbagai jenis, yaitu:
- Bensin PutihMemiliki komponen-komponen anti ketukan yang rendah yang ditentukan dalam bilangan oktan.
- Bensin RegulerMemiliki anti ketukan yang lebih baik bila dibangdingkan dengan bensin putih, biasanya jenis bensin ini memiliki sedikit kandung TEL (Tetra Ethyl Lead) yang berfungsi untuk menaikkan jumlah oktan bensin. Biasanya digunakan untuk mesin tertentu.
- Premium dan Super PremiumKedua jenis ini memiliki jumlah oktan yang lebih baik dan cocok digunakan untuk berbagai jenis mesin kendaraan bermotor.
Baca juga: Karakteristik Bahan Bakar Minyak Pertalite
Krakteristik Utama Pada Bensin
Sebagai bahan bakar, bensin harus memiliki standar tertentu agar dapat melakukan pembakaran secara baik dan mampu memberikan tenaga pada mesin kendaraan, berikut sifat-sifat utama pada bensin:
- Kecepatan PenguapanKecepatan penguapan pada bensin diartikan sebagai mudah tidaknya bensin tersebut mengalami penguapan pada kondisi tertentu, kondisi ini akan terjadi apabila disekitar bensin terdapat kandungan oksigen yang cukup dan disertai dengan temperatur yang cukup, makin tinggi temperatur maka makin cepat juga molekul-molekul bensin mengalami penguapan.
- Kecenderungan BerdetonasiKecenderungan berdetonasi memiliki peran penting bagi suatu jenis bensin, denotasi yaitu proses pembakaran di dalam mesin yang menimbulkan panas akibat pembakaran yang menyebabkan campuran bensin yang belum terkena percikan api dari busi dapat mengalami pembakaran dengan sendirinya akibat penguapan karena suhu yang panas dari proses pembakaran sebelumnya. Kecenderungan detonasi yang tinggi dapat menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap motor.Kecenderungan bensin untuk berdetonasi dinyatakan dalam bilangan oktan, bilangan oktan pada bensin ialah bilangan bulat yang terdiri dari beberapa persen campuran iso-oktana dan heptana, bilangan iso-oktana diberi nilai 100 sedangkat heptana diseri nilai nol. Jika bensin memiliki bilangan oktan 86, maka bensin tersebut memiliki campuran 86% iso-oktana dan 24% heptana. Semakin tinggi bilangan oktan yang dimiliki suatu bensin maka kecenderungan detonasi pada bensin tersebut akan semakin rendah.
- Kadar Belerang (sulfur)Kadar belerang yang tinggi pada bensin dapat mengganggu proses pembakaran dan merusak komponen mesin. Batas kadar belerang yang ditetapkan yaitu 2% dan dianjurkan agar lebih kecil dari batas tersebut.
- Kadar DamarKadar damar pada bensin dapat menyebapkan kerusakan pada mesin seperti katup, saluran pembuangan dan torak karena damar memiliki sifat yang mudah menempel. Selain memiliki dampak buruk terhadap mesin, kadar damar dapat menurunkan bilangan oktan pada bensin saat berada didalam tanki penyimpanan. Jadi semakin lama proses penyimpanan bensin maka kandungan damar akan semakin bertambah, batas kadar damar yang ditoleransi maksimum 10 mg tiap 100 cm3 volume bensin.
- Titik BekuSuhu dimana bensin mulai mengalami pembekuan disebut dengan titik beku bensin. Proses pembekuan pada bensi dapat terjadi jika didalam bensin tersebut memiliki kandungan aromat, aromat-aromat inilah yang akan mengalami pembekuan pada suhu tertentu. Apabila proses pembekuan terjadi, hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada suluran alir bensin. Untuk daerah yang memiliki cuaca yang dingin maka bensin yang digunakan pada mesin kendaraan harus memiliki titik beku yang rendah, sekitar -50°C.
- Titik EmbunSuhu dimana bensin mulai mengalami pengembunan disebut dengan titik embun bensin. Saat penggunaan bensin yang memiliki titik embun yang tinggi, maka tetesan bensin yang belum menguap pada saluran isap dapat ikut masuk kedalam silinder sehingga penggunaan bensin menjadi boros. hal ini disebabkan karena di dalam silinder terdapat campuran dengan kondisi yang tidak homogen sehingga dapat menyebabkan pembakaran yang tidak baik. Pada dasarnya, titik embun pada kendaraan bermotor dibatasi dengan 140°C.
- Titik NyalaTitik nyala bensin adalah suhu terendah dimana uap bensin yang telah bercampur dengan udara dapat terbakara jika terkena percikan api, titik nyala bensin berkisar antara -15°C sampai -43°C.
- Berat JenisBerat jenis bensin sering dinyatakan dalam skala standar API (American Petroleum Institute), dengan standar 67,8°API atau 0.71-0,77 g/cm3.
Demikianlah sedikit pembahasan tentang kakateristik bahan bakar bensin, semoga bermanfaat bagi para pembaca. jika di dalam isi postingan ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan pemahaman anda, silahkan diberi komentar di bawah kolom, Terimakasih.
0 Response to "Karakteristik Bahan Bakar Bensin"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.